Sunday, 30 December 2012

MERUNDUK


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu berkembang biak. Berkembang biak artinya menghasilkan makhluk baru yang samajenisnya. Makhluk hidup berkembang biak untuk melestarikanketurunannya. Makhluk hidup yang mampu berkembang biak adalah makhluk hidup yang telah dewasa. Ciri-ciri tertentu akan tampak pada perkembangan makhluk hidup menuju dewasa.
Manusia dapat membantu perkembangbiakan makhluk hidup lain. Misalkan pada tumbuhan, tumbuhan berkembangbiak dengan dua cara yaitu dengan generatif (kawin) dan vegetatif (tak kawin). Pada tumbuhan yang memiliki biji, perkembangbiakan dilakukan melalui penyerbukan dan pembuahan. Selain itu tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan dengan cara vegetatif atau perkembangbiakan yang menggunakan bagian tubuh dari induknya. Ada dua jenis perkembang biakan vegetatif yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Pembiakan vegetatif tanpa bantuan manusia disebut pembiakan vegetatif alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan sendirinya dari tumbuhan melalui tunas, umbi, spora, dan rhizoma.
Pembiakan vegetatif secara buatan adalah terjadinya individu baru (tanaman baru) karena tindakan manusia. Reproduksi cara ini tidak terjadi dengan sendirinya. Manusia dapat membiakkan tanaman secara vegetatif dengan cara setek. mencangkok. dan merunduk.
Usaha-usaha manusia memperbanyak tanaman dengan cara-cara tersebut bertujuan untuk memperoleh individu baru yang memiliki sifat sama persis dengan sifat induknya (sesuai dengan harapan manusia). Selain itu. reproduksi vegetatif secara buatan akan lebih cepat memperoleh hasil dibanding bila menanam dengan bijinya. Ada beberapa contoh pembiakan secara vegetatif buatan yaitu mencangkok, menyambung, stek, menempel, merunduk dan kultur jaringan.
Dalam berbagai hal pasti ada keuntungan dan kekurangannya. Begitu juga dengan pembiakan dengan vegetatif buatan. Ada beberapa keuntungan dari pembiakan secara vegetative buatan. Tanaman baru memiliki sifat yang sama persis dengan sifat tanaman induknya. Misalnya, bila tanaman induk menghasilkan buah yang berukuran besar dan rasanya manis. maka tanaman hasil reproduksi vegetatif buatan juga memiliki buah yang berukuran besar dan rasanya manis. Tetapi, bila dikembangkan dengan biji, tanaman baru belum tentu memiliki buah dengan rasa yang sama dengan tanaman induknya. Selain itu tanaman lebih cepat menghasilkan buah. Tanaman buah, misalnya mangga kalau ditanam dengan biji maka akan berbuah dalam waktu sekitar lima tahun. Tetapi, melalui cangkokan tanaman tersebut dapat menghasilkan buah dalam waktu yang relatif cepat, yaitu kurang dari lima tahun.
Ada juga kerugian dari pembiakan vegetaif buatan yaitu tanaman baru basil cangkokan memiliki akar yang kurang kuat sehingga lebih mudah roboh dan juga keturunan yang diperoleh dari satu pohon tanaman induk hanya sedikit, kecuali pada tanaman tertentu dengan cara kultur jaringan (tissue culture). Melalui kultur jaringan dapat diperoleh keturunan yang banyak.
Merunduk adalah cara vegetatif buatan yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk membiakannya. Berdasarkan hal tersebut diatas, cara-cara vegetatif buatan perlu dilakukan untuk menambah tumbuhan yang ada.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.         Apakah yang dimaksud dengan merunduk?
2.         Bagaimanakah langkah kerja dalam merunduk tebu?

1.3     Tujuan
Penulisan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.         Mengetahui tentang kegiatan merunduk.
2.         Mengetahui hasil dari kegiatan merunduk yang dilakukan.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    

2.1     Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah :
1.         Menambah pengetahuan penulis mengenai kegiatan merunduk.
2.         Menambah kasanah ilmu pengetahuan mengenai kegiatan merunduk

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Merunduk
Merunduk (layering) adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan yang dilakukan pada tumbuhan bercabang panjang dengan merundukkannya ke tanah. Jadi, batang tanaman itu dirundukkan ke tanah agar dapat berkembangbiak. Tetapi, kita harus menimbun batang tanaman dengan tanah. Dari ruas-ruas batang tanaman tersebut akan tumbuh akar dan menjadi tanaman yang baru.
Syarat merunduk:
1.         Bercabang panjang
2.         Bercabang lentur
3.         Cabangnya dekat dengan tanah
Merunduk juga dapat dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan cara Merunduk biasa dan Merunduk majemuk.
1.         Merunduk biasa : Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbei, tebu.
2.         Merunduk majemuk : Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur.
Dalam segala hal pasti ada keuntungan dan kerugiannya. Berikut keuntungan dan kerugian dari kegiatan merunduk.
Keuntungan merunduk :
1.         Sifat buah atau bunga sama dengan induknya, dapat menghasilkan individu baru dengan cepat.
2.         Tingkat keberhasilan tinggi.
Kerugian merunduk :
1.         Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
2.         Hanya bisa dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis dan cukup dekat dengan permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif besar.

2.2     Langkah Kerja Merunduk Tebu
Saat merunduk tebu ada hal-hal yang perlu kita persiapkan dan lakukan.
1.         Menyediakan alat dan bahan.
Alat :
·            Ember
Bahan :
·            Tanaman tebu

2.         Melakukan langkah kerja dalam merundukan tebu.
Langkah kerja merundukan tebu :
·            Siapkan alat dan bahan.
·            Batang tebu yang akan dikembangkan dirundukan.
                                                                            Sumber : Koleksi Pribadi
Gambar 2.1 Tebu yang Dirundukan




·            Timbun atau benamkan batang tumbuhan tersebut ke dalam tanah.
                                                                            Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 2.2 Tebu yang Ditimbun Tanah

·            Siramlah tebu dengan air
                                                                            Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 2.3 Tanah yang Disirami Air






·            Jagalah kelembaban tanah dengan selalu menyirami tebu dengan air
                                                                            Sumber: Koleksi Pribadi
Ganbar 2.4 Tebu yang Disirami Air Setiap Hari

·            Jika pada batang yang dirundukan telah tumbuh akar, potong batang yang dirundukan tersebut.
Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 2.5 Tebu yang Telah Tumbuh Akar
BAB III
PENUTUP

3.1     Simpulan
1.         Merunduk dilakukan dengan membengkokkan cabang atau ranting ke dalam tanah dan ditimbun dengan tanah.
2.         Langkah kerja merunduk tebu diawali dengan merundukan tebu lalu ditimbuni tanah dan diakhiri dengan memotong tanaman yang dirundukkan jika telah tumbuh akar.

3.2     Saran
1.         Para peneliti diharapkan melakuakan penelitian lebih lanjut mengenai merunduk untuk memberikan inovasi-inovasi baru.
2.         Masyarakat diharapkan melakukan kegiatan merunduk sehingga banyak tanaman yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.








No comments:

Post a Comment